ProtokolKyoto adalah kesepakatan internasional Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC atau FCCC), yang ditujukan untuk melawan pemanasan global. UNFCCC adalah perjanjian lingkungan hidup internasional dengan tujuan mencapai stabilisasi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya dengan sistem iklim. Protokol Programkeluarga berencana; Penanaman seribu pohon; Program rumah sehat; Program kali bersih; Semua jawaban benar; Jawaban: B. Penanaman seribu pohon. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, upaya pemerintah dalam menangani pemanasan global adalah penanaman seribu pohon. Padaabad ke-21, bencana alam yang semakin banyak terjadi adalah bencana terkait iklim yang disebabkan meningkatnya suhu bumi (pemanasan global).[10] Pemanasan global sebagian besar diikuti banjir, kekeringan, cuaca ekstrim dan musim yang tak bisa diramal.[10]Perubahan iklim berpotensi meningkatkan kemiskinan dan kerentanan dalam jumlah besar.[10] Kearifanlokal (local wisdom) dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap terhadap sesuatu, objek, atau peristiwa yang terjadi dalam ruang tertentu (Ridwan, 2007). maka seyogyanya anggota masyarakat Lampung harus memelihara nama tersebut dengan sebaik-baiknya dalam wujud Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Jakarta Isu pemanasan global bukan lagi hal yang asing di tengah masyarakat modern saat ini. Namun, kita tidak boleh sekalipun lengah atau meremehkan terhadap kasus ini karena dampak yang dialami akan sangat merugikan. Pemanasan global sangat erat kaitannya dengan pencemaran udara di seluruh dunia. Meningkatnya jumlah karbon dioksida, efek rumah kaca, gas akibat pembakaran bahan bakar fosil, dan aktivitas manusia lainnya, merupakan sumber utama terjadinya pemanasan global selama bertahun-tahun. Dampak pemanasan global yang sering ditemukan adalah perubahan cuaca dan iklim yang sangat ekstrem, kenaikan permukaan laut, air tanah cepat menguap sehingga menyebabkan kekeringan, polusi udara dan pencemaran lingkungan yang meningkat hingga curah hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir dan badai. Masih banyak lagi dampak yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia. Demi masa depan anak-cucu, kita tentu tak ingin membiarkan pemanasan global semakin meluas dan tak terkontrol. Macam-Macam Sistem Ekonomi yang Ada di Dunia 5 Tips Makan Gorengan Agar Tak Terserang Radang Tenggorokan 7 Cara Menguji Kesabaran Versi Netizen Ini Bikin Miris Upaya menanggulangi pemanasan global bisa dimulai dari sendiri dan lingkungan sekitar. Walaupun tidak akan terlihat langsung dampaknya, tapi jika dilakukan terus - menerus dan dilakukan oleh banyak orang dalam beberapa tahun ke depan pasti akan terlihat perubahannya. Meskipun kita tidak dapat menghentikan pemanasan global, setidaknya kita dapat memperlambat dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global terebut. Berikut tiga langkah nyata menanggulangi pemanasan global yang dapat kita lakukan; 1. Melakukan penghematan listrik Dengan berhemat listrik secara tidak langsung kita telah mengurangi kadar C02 pada lapisan atmosfer karena sebagian besar gas CO2 ini dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. 2. Mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil Seperti diketahui bersama kendaraan bahan bakar fosil, seperti mobil dan motor merupakan penyumbang CO2 terbesar di perkotaan. Dengan meningkatnya pemakaian kendaraan pribadi maka emisi karbondioksida yang ditimbulkan makin besar pula. Untuk mengurangi penggunaan kendaraan bahan bakar fosil, Anda bisa beralih menggunakan transportasi umum 3. Menanam pohon Menanam pohon atau reboisasi merupakan langkah nyata untuk menyeimbangkan kadar gas CO2 di lapisan atmosfer. Karena pohon akan menyerap gas CO2 untuk melakukan proses fotosintesis dan akan melepaskan oksigen ke udara. Tak cukup menanam pohon di taman pribadi, Anda juga perlu menggelorakan penanaman pohon di lingkungan tempat tinggal dan sekitar. Djarum Foundation Tanam Trembesi Begitu besarnya pengaruh menanam pohon dalam penanggulangan dampak pemanasan globall, Djarum Foundation melalui Djarum Trees For Life DTFL terus konsisten menanam pohon Trembesi di ruas Tol Trans Jawa. Di tahun 2018, DTFL menanam pohon Trembesi di ruas Tol Trans Jawa, meliputi ruas Tol Surabaya – Mojokerto dan ruas Tol Gempol - Pasuruan. Pemilihan Pohon Trembesi yang sudah dibudidayakan oleh Djarum Foundation ini tak lepas dari efektivitasnya yang sangat unggul menyerap gas CO2. Trembesi disebut Pohon Hujan karena memiliki ketinggian hingga 20 meter dan tajuknya yang sangat lebar. Diyakini dari satu batang Trembesi dewasa mampu menyerap 28,5 ton CO2 pertahun, Bekerja sama dengan PT. Jasamarga Surabaya – Mojokerto, DTFL menggelar prosesi seremoni penanaman di Alun-alun Sidoarjo pada Rabu, 5 Desember 2018. Prosesi penanaman dihadiri oleh Bupati Sidoarjo H. SaifulIlah, Direktur Utama PT Jasamarga Surabaya – Mojokerto, Budi Pramono, Direktur Utama PT. Transmarga Gempol – Pasuruan Rahardjo, Vice President Djarum Foundation FX Supanji dan juga Duta Lingkungan DTFL Band GIGI. “Penanaman Trembesi Trans Jawa dimulai dengan melakukan penanaman di Tol Cipali pada tahun 2015 hingga masa perawatan sampai 2018. Tahun ini program penanaman Trembesi kembali kami lanjutkan pada ruas Tol Trans Jawa lainnya, seperti sekarang inidi ruas Tol Surabaya – Mojokerto sepanjang 36 Kilometer, ruas tol Gempol – Pasuruan sepanjang 34 Kilometer dan juga ruas Tol Kertosono – Ngawi,” jelas Vice President Djarum Foundation FX Supanji,usai prosesi penanaman Trembesi. Lebih lanjut, FX Supanji menambahkan, bahwa Djarum Trees For Life juga berkomitmen untuk melakukan perawatan terhadap pohon Trembesi selama tiga tahun, yakni waktu yang diperlukan agar batang Trembesi dirasa cukup besar. Perawatan yang dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan sampai penggantian bibit baru jika ada pohon yang rusak atau pelestarian lingkungan ini mendapat sambutan baik dari Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK Republik Indonesia, Dr. Nandang Prihadi. Nandang mengapresiasi penanaman pohon dengan julukan Ki Hujan tersebut karena dapat menyerap polusi udara yang dihasilkan dari pembuangan gas kendaraan bermotor. Menurutnya, dengan adanya Trembesi, paling tidak akan mengurangi gas-gas CO2 tersebut. Sebaliknya, jika aktivitas penghijauan tidak dilakukan, pemanasan global akan semakin meningkat dan mengakibatkan perubahan iklim yang nantinya memperparah kualitas lingkungan makhluk Duta Lingkungan Djarum Trees For Life, Group Band Gigi menyadari pihaknya merasa sangat perlu berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan lingkungan. Sebagai musisi, GIGI ingin berkontribusi memberikan kesadaran kepada masyarakat. Bagi Armand Maulana, vokalis band yang berdiri sejak 1994 tersebut, persoalan lingkungan membutuhkan perhatian dan upaya bersama dari semua pihak. Dibutuhkan kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk bahu-membahu dalam melakukan tindakan nyata. “Salah satunya dengan tindakan nyata menanam pohon, kita seperti memperpanjang napas anak cucu kita nanti. Kita memberikan cadangan oksigen bagi kelangsungan hidup manusia. Setidaknya dengan menanam pohon sudah membantu bumi menjadi lebih hijau. Kalau bukan kita yang memulai, lantas siapa yang akan memulai. Jangan tunggu sampai hal-hal yang tidak baik bencana menimpa bumi kita karena hanya segelintir orang yang benar-benar peduli dengan gerakan atau aksi nyata penghijauan,” ujar Armand. Tak hanya pada ajang kampanye penghijauan seperti kali ini, band GIGI selalu antusias dalam setiap gerakan penghijauan sebagai wujud kecintaannya terhadap bumi. Dalam kesempatan ini Dewa Budjana, gitaris dan penulis lagu GIGI menambahkan, “Kami sangat senang karena dapat secara langsung mengajak masyarakat untuk lebih peduli lagi dengan alam lewat program Penanaman Trembesi yang digagas Djarum Foundation. Ayo kita lebih peduli dari sekadar seruan Go Green.” Selain Trembesi, Djarum Foundation juga akan menanam jenis pohon berbunga dan pohon berbuah seperti 650 bibit Tabebuya, 200 bibit Kepoh dan masing-masing 100 bibit Flamboyan, Maja, Tanjung, Eucalyptus, Bunga Kupu-kupu, Ketapang, dan Salam. Pohon-pohon tersebut akan ditanam pada beberapa ruas seperti Interchange, Rest Area dan kantor pengelola. Dengan demikian diharapkan ruas tol tersebut menjadi lebih hijau dan nyaman, tidak saja bagi pengguna jalan tol namun juga bagi para karyawan dan pihak pengelola. Bantuan juga diberikan dalam bentuk alat-alat tanam dan bibit pohon kepada 18 kecamatan di Sidoarjo, Jawa Timur. Total bibit yang diberikan sejumlah meliputi 900 bibit Pohon Trembesi, 450 bibit Pohon Mangga dan 450 bibit Pohon Kelengkeng. Sedangkan untuk alat tanam setiap kecamatan mendapat 10 buah cangkul sehingga totalnya mencapai 180 buah. Adv* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Jawaban1. Membuat gerakan 1000 pohon2. Akan mempermudah produsen mobil listrik 3. Memperbolehkan membuat PLTS Jawabanmelakukan penghijauan dengan membuat hutan kota, membuat taman kota,reboisasi, gerakan sejuta pohon,membuat peraturan tentang pembatasan jumlah kendaraan bermotor.semoga bermanfaat ya Program pemerintah dalam mengatasi pemanasan global yang berdampak pada kerusakan lingkungan Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan dan lahan satu upaya atau program pemerintah dalam mengatasi pemanasan global yaitu menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2013 tentang Badan Pengelolaan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut. .Penyelenggaraan penurunan emisi gas rumah kaca dari deforestasi, degradasi hutan, dan lahan gambut bertujuan untuk Menurunkan emisi dari deforstasi Menurunkan emisi dari degradasi hutan dan/atau degradasi lahan gambut Memelihara dan meningkatkan cadangan karbon melalui konservasi hutan, pengelolaan hutan yang berkelanjutan sustainable forest management, dan/atau rehabilitasi dan restorasi kawasan hutan yang rusak; dan Memberikan manfaat terhadap peningkatan jasa lingkungan, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan masyarakat setempat/masyarakat hukum Badan Pengelola REDD+Untuk menyelenggarakan tujuan-tujuan tersebut maka dengan Peraturan Presiden di atas dibentuk Badan Pengelola Penurunan Emisi Gas Rumah dari Deforestasi, Degradasi Hutan dan Lahan Gambut Reduction Emissions from Deforestation and Forest Degradation REDD+ yang selanjutnya disebut Badan Pengelola REDD+.Badan Pengelola REDD+ berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia dan dipimpin oleh seorang Kepala yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Pengelola REDD+ mempunyai tugas untuk membantu Presiden melaksanakan tugas koordinasi, sinkronisasi, perencanaan, fasilitasi, pengelolaan, pemantauan, pengawasan serta pengendalian REDD+ di Indonesia. Oleh sebab itu Badan Pengelola REDD+ menyelenggarakan fungsi Penyusunan dan pengembangan strategi nasional REDD+ untuk melaksanakan REDD+ di Indonesia Penyusunan dan pengembangan kerangka pengaman REDD+ di bidang sosial, lingkungan dan pendanaan Koordinasi penyusunan dan pelaksanaan kebijakan REDD+ serta pengarusutamaan REDD+ dalam pembangunan nasional Penyiapan dan pengoordinasi instrumen dan mekanisme pendanaan REDD+ serta distribusi manfaat bagi pihak-pihak yang menjalankan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Pengelolaan bantuan dana maupun bantuan lain yang sah terkait REDD+ sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Penyusunan standar dan metodologi pengukuran emisi dan serapan gas rumah kaca dari progam, proyek atau kegiatan REDD+ serta konsolidasi dan pelaporan data emisi dan serapan gas rumah kaca dari program, proyek atau kegiatan REDD+ Peningkatan kapabilitas dan kapsitas di kementerian/lembaga, mitra pelaksana dan masyarakat serta kualitas perangkat penerapan dalam pelaksanaan REDD+ Penyiapan rekomendasi dalam penentuan posisi Indonesia terkait REDD+ dalam fora internasional Koordinasi pengegakan hukum terkait pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ Koordinasi dan fasilitasi penanganan sengketa dan konflik terkait dengan pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, proyek dan/atau kegiatan REDD+ Pelaksanaan administrasi Badan Pengelola REDD+ Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Presiden source pexels Pemanasan global merupakan salah satu fenomena yang termasuk ke dalam isu lingkungan di seluruh dunia. Fenomena ini terjadi akibat adanya peningkatan suhu rata-rata di Bumi. Sobat myECO tahu gak sih, kalau pemanasan global terjadi akibat adanya efek rumah kaca? Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi bumi yang seperti kaca. Konsep ini untuk menggambarkan panas dari sinar matahari yang memantul dan diserap ke bumi. Fenomena ini berperan agar bumi tetap hangat dan layak untuk ditinggali. Namun, seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia, penyerapan panas ini menjadi berlebihan sehingga memperparah pemanasan global. Hal ini dikarenakan beberapa aktivitas manusia menghasilkan gas-gas rumah kaca yang mengikat panas, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen monoksida. Aktivitas apa saja sih yang meningkatkan produksi gas rumah kaca dan menyebabkan terjadinya pemanasan global? Yuk, kita cari tahu aktivitas yang menjadi penyebabnya! Penyebab Terjadinya Pemanasan Global 1. Deforestasi Penebangan Hutan Deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan berbagai industri. Untuk mempermudah pekerjaan, tak jarang ada oknum yang menggunakan teknik pembakaran hutan agar lebih cepat mendapatkan lahan untuk pembangunan. Dari aktivitas tersebut, asap polutan seperti karbon dioksida dihasilkan dalam jumlah yang besar. Karbon dioksida merupakan salah satu jenis gas rumah kaca yang berumur panjang dan bisa terakumulasi hingga berabad-abad di atmosfer. 2. Kegiatan Pertanian dan Pertenakan Selain proses deforestasi, kegiatan pertanian dan peternakan juga menyumbang zat gas kaca loh, sobat myECO. Pupuk yang dihasilkan dan digunakan menghasilkan gas rumah kaca, yaitu dinitrogen dioksida. Ditambah dengan kotoran yang dihasilkan hewan ternak, terutama sapi dan kerbau juga mengandung metana. Dinitrogen dioksida merupakan jenis gas rumah kaca yang mirip dengan karbon dioksida, sedangkan metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida, tetapi memiliki umur yang lebih pendek di atmosfer. 3. Penggunaan Kendaraan Bermotor Penggunaan kendaraan bermotor merupakan salah satu penyumbang produksi gas rumah kaca. Lebih dari 90% kendaraan bermotor menggunakan petroleum, seperti bensin atau diesel sebagai bahan bakar utama. Bahan bakar tersebut menghasilkan polutan berupa karbon dioksida, gas metana, dan dinitrogen dioksida. 4. Konsumsi Listrik yang Berlebihan Pemakaian listrik yang berlebihan memperparah terjadinya pemanasan global yang diakibatkan meningkatnya produksi gas rumah kaca. Sobat myECO tahu gak sih, kalau listrik itu dihasilkan dari energi tak terbarukan seperti batu bara? Dalam prosesnya, batu bara dibakar untuk diubah menjadi listrik yang kita gunakan sehari-hari, loh! Pada proses pembakaran tersebut, tentunya menghasilkan banyak polutan, salah satunya adalah karbon dioksida. Selain itu, pemakaian alat listrik seperti pendingin ruangan menghasilkan gas fluorinasi yang mana termasuk dalam jenis gas rumah kaca yang paling kuat, lebih kuat dibandingkan ketiga jenis gas rumah kaca yang lain. Hal yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil dari aktivitas manusia yang memperparah. Memangnya, separah apasih permasalahan yang diakibatkan pemanasan global? Coba sobat myECO nilai ya! Dampak Negatif dari Pemanasan Global Salah satu dampak negatif dari pemanasan global adalah pencemaran udara yang berlebihan. Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa pemanasan global terjadi akibat gas rumah kaca, seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen dioksida yang dihasilkan dari aktivitas-aktivitas manusia. Hal tersebut baru dampak kecil dari terjadinya pemanasan global. Perubahan iklim secara ekstrim merupakan dampak negatif yang lebih besar karena berpotensi menciptakan dampak negatif lainnya. Hal ini ditandai dari berbagai fenomena yang terjadi, seperti mencairnya es di kutub, perubahan cuaca yang tidak menentu, hingga menipisnya lapisan ozon. Jika berkelanjutan, maka dampak negatif yang dihasilkan akan lebih kompleks, mulai dari munculnya bencana alam, seperti tanah longsor dan banjir akibat dari aktivitas deforestasi. Selain itu, bencana kabut asap di Riau tahun 2015 menjadi bukti nyata dari dampak negatif pemanasan global. Selain bencana alam, pemanasan global juga mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem alam. Jika tidak segera ditangani, hal ini akan berdampat pada kepunahan spesies. Berdasarkan penelitian di Kutub Utara, beruang kutub merupakan salah satu spesies yang berpotensi punah pada akhir abad ini. Bagaimana menurut sobat myECO? Dampak yang diakibatkan pemanasan global cukup parah bukan?Hingga saat ini, para ahli dan pemerintah di seluruh dunia masih berkolaborasi, mencari solusi untuk isu kelas dunia ini. Mari ketahui upaya-upaya yang sudah dilakukan! Upaya Pemerintah untuk Menangani Pemanasan Global Untuk menangani pemanasan global, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya yang sudah disepakati secara internasional melalui kerangka kerja konvensi perubahan iklim UNFCCC. Lalu, apa saja isi dari kesepakatan tersebut? Terdapat tiga pilar utama yang menjadi fokus pemerintah di Indonesia, yaitu pilar lingkungan, ekonomi, dan sosial. Dari ketiga pilar tersebut, munculah tiga kebijakan utama yang diterapkan pemerintah Indonesia, yaitu Menerapkan gaya hidup reduce, reuse, dan recycle, Melakukan reboisasi sebagai aksi pemulihan lahan gundul, Beralih menggunakan kendaraan dengan tenaga listrik dan mengurangi jumlah kendaraan dengan bahan bakar petroleum. Loh, katanya pemakaian listrik bisa berkontribusi terjadinya pemanasan global? Tenang sobat myECO, tenaga listrik yang dimaksud merupakan tenaga yang dihasilkan dari panel surya, jadi tetap ramah lingkungan ya! Untuk tahu lebih lanjut perihal panel surya, sobat myECO bisa baca Keunggulan Panel Surya Sayangi Bumi, Hemat Energi Selain kebijakan di atas, sobat myECO juga bisa loh berpartisipasi mengurangi resiko pemanasan global mulai dari diri sendiri. Gimana, tuh? Hal yang paling mudah adalah dengan menghemat penggunaan listrik! gry kasyno owoce Mulai dari mematikan penggunaan listrik yang tidak diperlukan, hingga beralih ke penggunaan panel surya sebagai energi alternatif penghasil listrik. Untuk mempermudah itu semua, sobat myECO bisa cari tahu lebih banyak melalui Minco, ya! Yuk, menghemat listrik untuk kurangi pemanasan global, demi bumi yang lebih kekal!

upaya pemerintah sebagai wujud peduli dalam menangani pemanasan global adalah